March 18, 2011

Pelajaran Cinta

" The hardest lesson i can't understand the most is love.."

Saya kadang tidak mengerti bagaimana perasaan itu bisa tumbuh, berubah, atau hilang. Begitulah cinta, tidak mudah untuk didefinisikan. Namun energinya cukup besar..seperti matahari, kita tidak perlu mengerti bagaimana cara kerjanya..yang terpenting kita merasakan hangat sinrnya sampai ke bumi. Tidak mudah menerima bagaimana orang bisa begitu berubah karena mencintai seseorang. Senyum terpancar sepanjang waktu, di sekeliling pun jadi tampak bunga bunga bermekaran dengan angin sepoi-sepoi (hahha..coba dibayangkan :D). Atau hidup jadi terasa begitu hampa ketika ada sesuatu yang harus dilepaskan dari hati (ditambah backsound lagu melow -_- ). Dan itulah cinta..tidak perlu definisi.


Tapi bagaimanapun sulitnya memahami cinta, tetap ada sesuatu yang perlu diketahui. Ini yang namanya pelajaran cinta. Karena Cinta itu ada macamnya. Cinta Misi, Cinta Jiwa, Cinta maslahat.

Cinta Misi. Ini adalah cinta paling tinggi. Cinta yang didorong oleh energi kebaikan yang luar biasa. Cinta yang memang direncanakan sejak awal. Cinta dengan kemampuan memeberi yang luar biasa.Seperti Cinta ibu kepada anaknya. Cinta Guru kepada muridnya, cinta para Nabi kepada umatnya. Kadang tak berbalas, namun Cinta ini tak pernah hilang. Lihat saja bagaimana kadang ibu yang tulus mencintai anaknya, namun tidak begitu berbalas kasih sayang dari seorang anak. Atau Cinta Rasulullah pada umatnya, namun ia sempata mendapat hinaan dan permusuhan dari orang-orang yang membencinya. Padahal, bermilyar-milyar umat muslim saat ini adalah hasil perjuangan berdarah-darah karena cintanya. tetap saja, ini cinta paling luhur, cinta misi.

Cinta jiwa. Inilah cinta yang lahir dari adanya kesamaan watak atau kegenapan jiwa. Cinta yang memebutuhkan "rasa", "chemistry". Cinta ini harus berbalas. membutuhkan respon yang sama. Tidak boleh ada yang bertepuk sebelah tangan disini. Inilah cinta yang terjadi dalam hubungan persahabatan dan kekasih, dan harusnya yang menjadi landasan dalam pernikahan. Maka, lupakan cinta ini yang tidak bisa berakhir di pernikahan, atau tidak ada "klik" dalam hubungan jiwa.

Cinta maslahat. Cinta ini tidak membutuhkan chemistry atau kegenapan jiwa untuk saling meengkapi. ini dalah cinta berlandasakan kepentingan. Seperti yang banyak terjadi dalam hubungan bisnis. Senyum manis resepsionis kepada pelanggan, suara ramah penjawab telepon, menjaga hubungan baik dengan teman,sikap ramah pelayanan,. kamu bukan cintanya, kamu bukan jiwanya, kamu hanya bagian dari kepentingannya.

Semoga bermanfaat, dan lebih bijak dalam mencinta (^_^)

*Terinspirasi dari rasa, pengalaman, dan karya Ust. Anis Mata ;)

4 comments:

  1. Kalo ndak salah inget menurut Ust. Arifin Ilham, cinta itu ada karena bbrapa hal :
    1. Kelebihan, karena adanya kelebihan menjadikan suatu dzat itu dicintai.
    2. Pemberian, karena adanya pemberian menjadikan dzat pemberi dicintai oleh dzat penerima.
    3. Kelayakan, karena dzat yang dicintai memang layak untuk dicintai.


    wallahu 'alam

    ReplyDelete
  2. "Namun energinya cukup besar..seperti matahari, kita tidak perlu mengerti bagaimana cara kerjanya..yang terpenting kita merasakan hangat sinrnya sampai ke bumi."

    wow I guess I'm being reminded how love feels like ^_^

    ReplyDelete