June 08, 2008

Emosiiii..Marah…

“ Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang bertakwa, yaitu orang yang berinfak baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang lain. Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan”. (QS. Ali Imran 133-134)

***********

Siang itu sepulang pengajian pekanan di daerah cisitu, aku menaiki angkot sdg srg-caringin. Saat sampai di daerah holis, angkot yang aku tumpangi menyenggol gerobak sepeda. Entah siapa yang salah, akhirnya sopir angkot dan pemilik gerobak terlibat adu mulut dengan nada emosi.

Supir angkot : “Euh..tingali atuh lampu sen na, urang rek eureun yeuh..” (liat lampu sen dong, saya mau berhenti)

Pemilik gerobak : “ euh,,lalaunan atuh..kade” (pelan-pelan dong,,hati-hati)

Akhirnya pemilik gerobak melaju tanpa menghiraukan lagi supir angkot. Supir angkot kemudian berhenti dan turun memeriksa angkotnya. Mungkin terdapat goresan akibat senggolan dengan gerobak tadi. Akhirnya supr angkot mengejar pemilik gerobak dan berkata :” gentian euy angkot urang ruksak “

Pemili gerobak : “ Naon gentian naon?”

supir angkot : "Angkot urang kagores"

Dua-duanya berkata dengan emosi. Akhirnya, sang pemilik gerobak yang merasa tidak salah dan tidak perlu mengganti menjadi sangat emosi dan menantang supir angkot.

Pemilik gerobak :”kadieu lamun maneh wani urang gelut”. (kesini kalau berani kita berantem)

Supir angkot : “sok,,hayu gelut,,pokona gantian”. (ayo,,yang penting diganti)


Tiba-tiba pemilik gerobak mengeluarkan pisau dan berkata pada supir angkot : “ sok kadieu maneh..”

Supir angkot sepertinya takut dan langsung ngebut meningglakan pemili gerobak. Pemilik gerobak juga langsung ngebut mengayuh gerobaknya sambil mengejar angkot yang masih saya naiki.

Akhirnya saya turun karena memang sudah waktunya turun. Supir angkot buru-buru mengambil uang yang saya bayarkan dan langsung ngebut. Saya berhenti sejenak,,,masih deg-degan melihat emosi pemilik gerobak yang mengeluarkan pisau dan mengejar angkot. Tiba-tiba,,di depan saya lewat lah sang pemilik gerobak yang mengayuh gerobaknya dengan sangat cepat dan sebilah pisau yang ada di tangannya. Terlihat raut mukanya yang masih emosi.

MasyaAllah,,entah siapa yang salah, tapi dua-duanya salah karena tidak bisa menahan emosi. Kemudian aku hanya berdoa semoga supir angkot tadi tidak terkejar oleh sang pemilik gerobak dan mereka tidak dipertemukan dalam keadaan yang masih sama-sama emosi.

*******

Hmm,,perasaanku sewaktu di angkot itu deg-degan banget,,tegang,,takut terjadi sesuatu. Mungkin penumpang lain pun sama. Saat mereka terlibat adu mulut, saya dan penumpang lainnya hanya berkata : udah Pak,udah,,jangan emosi”. Dan ketika pemilik gerobak akhirnya mengeluarkan pisau,,saya dan penumpang lainnya diam. Mungkn berdzikir dalam hati..huah..semuanya takut kalau-kalau erjadi kasus pembunuhan, Supir angkot yang tadinya emosi pun langsung ngebut karena takut dikejar. Entah apa yang terjadi setelah aku turun dari angkot tadi. Yang jelas aku tidak mendapatkan berita “kasus pembunuhan supir angkot oleh pemilik gerobak” baik di TV maupun Koran. (Semoga memang tidak terjadi apa-apa….aamiiin)

Kalau melihat berita pembunuhan di TV dan Koran, sebagian besarnya diakibatkan oleh masalah sepele dan tidak bisa menahan emosi. Kejadian ini pun mungkin memberi hikmah pada kita semua bahwa emosi akan menyebabkan masalah yang lebih besar.

Subhanallah, pantes aja kalau Allah sampai membahas mengenai menahan amarah dalm AlQuran dan memberikan surga seluas langit dan bumi bagi orang-orang yang dapat menahan amarahnya,,karena (mungkin) menahan amarah dalah perbuatan yang tidak gampang dan tidak semua orang yang mampu menahan amarahnya. Dan balasan bagi perbuatan yang tidak gampang itu sangatlah istimewa. Semoga kita semua bisa menahan emosi dan amarah dalam mengahdapi berbagai masalah, sehingga kita semua dapat menyelesaikan masalah tanpa masalah.


No comments:

Post a Comment