“ Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang bertakwa, yaitu orang yang berinfak baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang lain. Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan”. (QS. Ali Imran 133-134)
***********
Siang itu sepulang pengajian pekanan di daerah cisitu, aku menaiki angkot sdg srg-caringin. Saat sampai di daerah holis, angkot yang aku tumpangi menyenggol gerobak sepeda. Entah siapa yang salah, akhirnya sopir angkot dan pemilik gerobak terlibat adu mulut dengan nada emosi.
Supir angkot : “Euh..tingali atuh lampu sen na, urang rek eureun yeuh..” (liat lampu sen dong, saya mau berhenti)
Pemilik gerobak : “ euh,,lalaunan atuh..kade” (pelan-pelan dong,,hati-hati)
Pemili gerobak : “ Naon gentian naon?”
supir angkot : "Angkot urang kagores"
Pemilik gerobak :”kadieu lamun maneh wani urang gelut”. (kesini kalau berani kita berantem)
Supir angkot : “sok,,hayu gelut,,pokona gantian”. (ayo,,yang penting diganti)
Tiba-tiba pemilik gerobak mengeluarkan pisau dan berkata pada supir angkot : “ sok kadieu maneh..”
Supir angkot sepertinya takut dan langsung ngebut meningglakan pemili gerobak. Pemilik gerobak juga langsung ngebut mengayuh gerobaknya sambil mengejar angkot yang masih saya naiki.
Akhirnya saya turun karena memang sudah waktunya turun. Supir angkot buru-buru mengambil uang yang saya bayarkan dan langsung ngebut. Saya berhenti sejenak,,,masih deg-degan melihat emosi pemilik gerobak yang mengeluarkan pisau dan mengejar angkot. Tiba-tiba,,di depan saya lewat lah sang pemilik gerobak yang mengayuh gerobaknya dengan sangat cepat dan sebilah pisau yang ada di tangannya. Terlihat raut mukanya yang masih emosi.
*******
Kalau melihat berita pembunuhan di TV dan Koran, sebagian besarnya diakibatkan oleh masalah sepele dan tidak bisa menahan emosi. Kejadian ini pun mungkin memberi hikmah pada kita semua bahwa emosi akan menyebabkan masalah yang lebih besar.
No comments:
Post a Comment