May 19, 2008

...Unilever si Penggoda...

Sehabis lulus dari TI, aku mulai membuat list perusahaan apa saja yang bagus dan ingin dimasuki. Di career days pun sama. Perusahaan yang [menurutku] bagus akan mendapatkan CV ku *hueek…kesannya mereka beruntung banget karena dapet CV ku ya, haha. Singkat cerita, Unilever adalah perusahaan yang [menurutku] bagus dan aku berminat melamarnya. Cv kuberikan padanya, dan dia menegaskan bahwa pemberitahuan selanjutnya akan berlangsung paling lama dalam 2 minggu. Hmm,,itu bahasa halusnya. Sebenernya, dia pengen bilang : Kalau dalam 2 minggu kami tidak menghubungi anda, maaf-maaf aja ya, berarti anda tidak memenuhi kualifikasi kami dan tidak usah terlalu banyak berharap, silahkan apply pada perusahaan lain saja. Kejaaaaaammmmm.

Ternyata, dia tidak menghubungiku dalam waktu 2 minggu itu. Tapi aku masih berharap mungkin aja dia lupa. Bulan demi bulan berlalu, setelah melewati banyak tes di berbagai tempat lain, mengalami penolakan, dan mengalami bentrokan, akhirnya aku jadi lupa sama Unilever. Tapi tetep,,masih berharap. Bulan Maret aku kirim lagi deh CV ku. Dan ternyata, langsung mendapatkan balasan dalam waktu 2 hari. (tuh kan, sebenernya dirinya masih mengharapkanku). Ada 6 lembar online application yang harus diisi, dan harus dikembalikan secepatnya. Besoknya, dia menghubungi lagi. Katanya, posisi yang aku inginkan (PR / Marketing) sedang tidak dibutuhkan. Dia menawarkan posisi AsMen Production Planning, tapi kalau ga berminat berarti aplikasinya disimpan dulu, dan menunggu posisi yang dibutukan selanjutnya. Hm, hari itu akau langsung jawab kurang berminat. Sebenernya sih pengen bilang : waduh Pak, saya ga berminat. Posisi yang saya mau aja jauh dari bidang Production, keahlian saya di bidang yang lain,,saya juga ga mau kerja di pabrik atau shopfloor. Pengennya di kantoran aja atau ketemu klien atau jalan-jalan. Jujuuuuuur ini mah.

Dalam 2 hari akau berubah pikiran. Aku memutuskan akan mencoba posisi yang dia tawarkan dengan alasan semua bisa dipelajari. Dan sebagai freshgraduate yang belum punya pengalaman apa-apa, tidak ada salahnya kan dicoba. Akhirnya aku menghubungi Unilever kembali, dan dia menerima aplikasiku. Terus dia bilang, tunggu telpon kami selanjutnya. Ternyata, sebulan ga ada kabar. Akhirnya aku berusaha melupakannya. Di akhir April, ternyata aku diterima di ORACLE. Karena penawarannya menarik, langsung aja aku terima dan terjadilah signing contract diantara kami. Ya, walaupun baru mulai kerja tanggal 12 juni. Otomatis Unilever terlupakan, dan pupus sudah harapannya untuk menjadikan akau bagian darinya.hahaha.

Tiba-tiba, hari ini dia menghubungi kembali dan menawari posisi yang menarik pula, dan mengatakan sangat butuh dalam waktu cepat. Posisi sebagai AsMen Distribution Palnning.

Wah Pak,,Anda telat, saya menunggu kabar tapi Anda tidak menghubungi saya. Sekarang saya sudah menerima tawaran dari perusahaan lain. Trus dia bertanya Perusahaan apa?Posisi nya apa?Mulainya kapan? Setelah dijawab, bapak itu nampak menyesal karena terlambat menghubungiku, dan berkata:”12 Juni itu kan masih lama. Oracle? Sebagai Business Analyst? Memang kamu berminat di bidang itu? Waduh saya telat ya, sebenernya dari semingggu yang lalu saya mau menghubungi kamu. Tapi kamu masih berminat untuk gabung dengan Unilever kan? (Pokoknya dengan nada menggoda, intinya dia masih menawarkan agar saya mencoba bergabung denga Unilever saja. Kayanya juga dia tau kalau aku memang sangat berminat pada Unilever).

Dalam hatiku : “Yah, sayang sekali Pak, saya sudah keburu diambil ORACLE, dan saya tipe orang yang setia. Masa mau dibatalkan begitu saja, mulai kerja juga belum. Bapak sih, saya tunggu kabarnya ga ada. Lama lagi. Jadi saya juga ga mau berharap terlalau banyak. Coba kaya ORACLE, dia lebih sigap Pak. Walaupun baru mulai kerja awal Juni, tapi dari akhir April udah proses. Cepet lagi.”

Setelah percakapan berakhir, jujur.. ada rasa menyesal juga, soalanya Unilever ini termasuk company yang diidamkan, sedangkan Oracle buatku…hmm, cukup tau aja kalau ini perusahaan bagus, tapi ga pernah terpikir untuk masuk. Ternyata,,, takdir mempertemukanku dengan ORACLE, dan Unilever datang untuk menggoda. Huaaaaaaah..udah ah… InsyaAllah Oracle yang terbaik. Harus komitmen dulu nih…memang godaan itu selalu datang…dan sebagai manusia, memang bisa saja tergoda…Huhu..padahal boleh jadi kita menyukai sesuatu yang ternyata tidak baik untuk kita ya..Mungkin memang belum jodoh ama Unilever..(godaan dari perusahaan lain rasanya ga “se nyesek” godaan dari Unilever ini).

5 comments:

  1. He3x..

    Kirain unilever itu cowok. Berani-berani nya godain nance. Udah siap-siap ngebukin nih...

    ReplyDelete
  2. lho..tapi kan belum mulai kerja di Oracle? pasti bingung. ULI ajalah :D.

    ReplyDelete
  3. sekilas tentang sebuah kesetiaan...

    luar biasa :)

    smoga dilancarkan usrusannya...

    ReplyDelete
  4. wah.. kerja di oracle ya?
    bole tau di mana dapat info lowongannya?
    saya lulusan binus yg kerjasama dgn oracle.. pengennya apply di oracle tp cari2 info belum dapat menemukan >.<
    mohon infonya yah :) thx. salam kenal.

    ReplyDelete
  5. Hi..salam kenal juga.
    waktu itu ak masuk oracle dari campus recruitment untuk fresh graduate. skrg program itu udah ga ada lag,,tp kalo buat experience oracle buka lowongan kalo emmang ada headcount yang dibutuhkan.
    Hm,,mending lewat internal atau partner2 oracle info lowongannya..soale kl ad alowongan, oracle jarang publish..

    ReplyDelete