May 28, 2008

Hakikat Silaturahim

Rasulullah saw bersabda :” Barang siapa yang ingin dipanjangkan usianya dan dibanyakkan rezekinya, maka hendaklah ia bersilaturahim”. (HR. Bukhari dan Muslim )

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata silaturahmi yang dinilai sama dengan silaturahim diartikan dengan persahabatan (persaudaraan). Silaturahim mengandung unsur tanggung jawab yang dapat memotivasi keikhlasan berkorban, saling memberi dan menerima tanpa mengharapkan imbalan apapun kecuali Ridha Allah swt semata. Pengertian ini dapat ditelusuri dari makana silaturahim yang terdiri dari dua kata: shilatun, artinya hubungan atau ikatan. Rahimun, artinya sayang. Jadi, silaturahim adalah ikatan kasih sayang.

Kedudukan silaturahim begitu penting dalam Islam. Silaturahim menjadi sarana untuk berbagi dan merekatkan kembali hubungan sesama manusia agar persatuan umat, toleransi, dan rasa senasib sepenanggungan tetap terjaga.

Pentingnya silaturahim dipertegas lagi dalam sabda Rasulullah saw yang berbunyi : ” Maukah kalian aku tunjukkan amal yang lebih besar pahalanya dari shalat dan puasa? ”tentu saja”, jawab para sahabat. Kemudian Rasulullah bersabda : ” Engkau damaikanlah orang-orang yang bertengkar, menyambung persaudaraan yang terputus, mempertemukan kembali saudara-saudara yang terputus, adalah amal saleh yang besar pahalanya”.

Sudah ratusan tahun yang lalu, Rasulullah mengamanahkan kepada segenap keluarga muslim untuk mempererat tali silaturahim. Dengan silaturahim, masing-masing keluarga akan mengenal dan mengetahui kelebihan dan kekurangannya. Persoalan pu akan mudah diseledaikan ketika diangkat ke muka perkumpulan antarkeluarga. Mengenali keluarga dengan baik dan makin mempererat tali silaturahim keluarga merupakan amanah Rasulullah yang mesti dilakukan karena tak ada yang bisa hidup sendirian.

Mulai detik ini, semoga kita sama-sama berusaha untuk tetap menjalin silaturahim yang dimulai dari lingkungan keluarga kita.

”Kenalilah keluargamu, sambunglah tali silaturahim. Tidak ada hal dekat jika ia dijauhi, meskipun menurut pandangan orang hakikatnya ia adalah kerabatnya. Dan, tidak ada hal jauh jika ia didekati, meskipun menurut pandangan orang ia hakikatnya jauh”. (HR. Abu Dawud)


3 comments:

  1. Asw. Lantaran judulnya silaturahim. Jadi mari saling mengunjungi.
    Http://rifqifajri.wordpress.com

    ReplyDelete
  2. Insya Allah kalo masalah silaturahim mah lancar, apalagi kalo sama bujang-bujang, :D...lancarr pisan euy...iya nih teh, pengen pulang euy...

    ReplyDelete
  3. Aslmkm. mari kita saling bersilaturahim.....

    ReplyDelete